Saturday, 4 February 2012

WANGI KAKI IBU

KETIKA bibir dan hidungnya menyentuh punggung kaki yang cokelat keriput itu, ia merasakan air matanya menetes. Membasahi permukaan kulit yang kisut. Terguling dari tonjolan otot menuju lingir telapak kaki, sebagian ke sela jemari."Aku tahu, bukan kamu yang membunuhnya," bisik serak seorang perempuan tua, yang kedua mata-kaki kanan dan kirinya sedang ia dekap.Entah siapa yang memberi kabar indah

No comments:

Post a Comment